MA’LOULA: KOTA PARA PENUTUR BAHASA YESUS KRISTUS

Dalam jarak tempuh sekitar 57 kilometer dan sekitar satu jam dari kota Damaskus, tampak sebuah kota yang berpenduduk tidak lebih dari 3.000 jiwa dan berada pada ketinggian 1.500 m dari permukaan laut. Kota tersebut adalah Ma’loula.

Ma’loula memiliki daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan daya tarik yang ada dari kota Damaskus atau pun Aleppo: satu-satunya kota di dunia yang mana penduduknya masih menggunakan bahasa Neo-aramiah. Salah satu bahasa yang hampir punah dan masih satu rumpun dengan bahasa semitik selain Arab dan Ibrani. Nama kota itu saja sudah agak janggal di telinga orang arab karena ma’ala berarti dataran tinggi berasal dari bahasa Aramiah. Ini adalah sesuatu yang langka terjadi di negara-negara timur tengah di mana bahasa jaman Yesus Kristus ini masih digunakan oleh khalayak ramai seperti di Ma’loula.

Celah dari dua bukit batu yang mengarah ke biara St. Thakla.

Di kota Ma’loula, Anda dapat melihat tapak tilas dari tokoh-tokoh dalam periode gereja mula-mula. Contohnya adalah Santa Thakla, murid Santo Paulus yang masuk kristen dan kemudian menjadi pertapa. Alkisah, Thakla adalah seorang putri raja di masa itu yang kemudian masuk kristen secara diam-diam. Tatkala ketahuan dia menganut agama kristen (yang pada masa Romawi sempat dilarang), sang raja pun kemudian mengirim bala tentara untuk menangkapnya. Agar mampu melarikan diri, Thakla konon kemudian mengeluarkan mukjizat dengan membelah bukit batu menjadi dua dan bersembunyi di sana. Anda masih bisa melihat patahan bukit batu tersebut yang menciptakan lintasan menuju biara St. Takla yang berada di dalam cekungan bukit.

Tidak hanya biara Santa Thakla saja yang merupakan situs bersejarah yang dapat Anda kunjungi di Ma’loula. ADa juga gereja yang awalnya merupakan kuil dewa Yupiter di masa Romawi yang bernama Gereja Mar Sarkis atau gereja St. Sergius dan Bacchus. Kedua nama tadi diambil dari nama seorang perwira Romawi yang kemudian masuk kristen dan menjadi santo di masa gereja mula-mula karena dipersekusi oleh imperium Romawi. Di dalam gereja Mar Sarkis, terdapat dua ikon tertua di dunia yang masih terjaga yang mana menggambarkan perjamuan terakhir.

Ma’loula merupakan kota yang sempat diganggu oleh kelompok ISIS pada tahun 2013, namun tentara pemerintah Suriah berhasil memukul mundur mereka. Walaupun sempat mengalami kerusakan di bagian tertentu dari kotanya, Pemerintah Suriah berhasil merestorasi penuh kondisi Ma’loula pasca perang. Salah satunya adalah dengan mendirikan kembali Patung Bunda Maria yang sempat hancur waktu invasi ISIS 7 tahun lalu. Patungnya setinggi 3 meter dan dibuat dari serat gelas dengan postur sedang menengadahkan doa dan ditempatkan di lokasi yang sama tatkala patung sebelumnya belum hancur.

Interior dari Gereja Mar Sarkis
Biara Santa Thakla di Ma’loula, Suriah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *