EPOS GILGAMESH: SEBUAH KISAH KEPAHLAWAN, PERSAHABATAN, HINGGA CINTA

Ada banyak epos (wiracarita) terkenal di berbagai dunia seperti Mahabharata dan Ramayana di India, La Galigo di Indonesia, Aeneid di masa Romawi. Namun, tak ada setua Epos Gilgamesh. Epos Gilgamesh merupakan epos tertua yang pernah dibuat manusia ditulis di masa imperium Neo-Sumeria, yakni sekitar tahun 2.100 SM. Karya epos tersebut sendiri terdiri dari 12 tablet yang ditulis dengan aksara paku dan ditemukan di reruntuhan perpustakaan kuno Ashurbanipal di Nainawa, Irak. Ke-12 tablet tersebut masih belum lengkap dan kebanyakan berbentuk fragmen-fragmen ketimbang tablet utuh. Fragmen terbaru yang baru tersingkap ditemukan pada tahun 2011 dan merupakan fragmen  dari Tablet V. Kini, telah tersimpan di Museum Sulaimaniyah, Irak.

Fragmen tablet V dari epos Gilgamesh yang tersimpan di Museum Sulaimaniyah, Irak

Epos Gilgamesh mengisahkan seorang Raja Aruk bernama Gilgamesh, sosok setengah dewa, ksatria, dan mengetahui segala yang ada di daratan dan lautan. Karena kezalimannya, Dewa Sumeria Anu menciptakan Enkidu, manusia liar yang hidup Bersama hewan-hewan untuk menantang Gilgamesh dalam sebuah uji kehebatan dan ketangkasan. Gilgamesh menang dan mereka pun berkawan.

Di paruh kedua, kisah Gilgamesh kemudian berlanjut dengan kisah duka kematian Enkidu yang akhirnya membuat Gilgamesh melakukan perjalanan jauh nan penuh tantangan demi menemukan rahasia kehidupan abadi.

Melalui untaian bait puisinya, kisah Gilgamesh menyuguhkan pada kita pelajaran berharga mengenai nilai-nilai kepahlawanan, kebijaksanaan, persahabatan, kepemimpinan, peradaban, relasi kehidupan dan kematian, hingga asmara. Epos Gilgamesh adalah sebuah perjalanan manusia dari gelap menuju terang.

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *