Serangan Terhadap Keluarga Presiden

Sejak pilkada hingga saat ini presiden Jokowi tidak pernah lepas dari serangan isu kebencian oleh para lawan politik dan para pendukungnya. Hal ini membuat seorang Netizen dengan akun Muhammad Zazuli , Minggu 9 Juli 2017 , berkomentar di facebook pribadinya.

“Sadar ga sih bahwa sekarang serangan ke keluarga Presiden makin menjadi. Awalnya cuma Jokowi yang diteriakin kapir, keturunan PKI, antek asing, antek aseng, anjing, babi, kodok dan sebagainya. Terus pada saat kasus Ahok, lagi-lagi sebenarnya Jokowi yang jadi target terakhir agar lengser dari kursi kepresidenan. Masih ingat provokasi dan hasutan Jijik Brizik di saat demo-demo Ahok untuk kepung istana dan lakukan revolusi kan? Tapi setelah semua cara gagal digunakan serangan kini juga mengarah kepada keluarga Presiden yaitu orang tua, istri dan anak-anaknya.

Orang tua Jokowi dibilang PKI. Kemudian pas lebaran kemarin Jokowi sekeluarga berlibur bukannya ke luar negeri tapi ke Ragunan yang biasa dikunjungi para wisatawan menengah ke bawah. Tapi tas yang dipake Bu Iriana dikritisi

karena dianggap terlalu mewah yaitu tas dengan merk Italia, Gucci Dionysus Blooms dengan harga sekitar 32 jutaan. Emang kenapa? Sekali-kali pake barang mahal ga apa-apa kan? Toh gaji dan tunjangan Jokowi sebagai presiden juga mencapai 62 juta lebih. Tanpa korupsipun dia juga bisa beli. Lagipula siapa yang bilang kalo itu merk asli. Bisa aja itu cuma merk KW yang murahan. Tapi kan ga mungkin Bu Iriana menanggapi isu itu dengan komentar : “ Ini yang versi KW loh….” Gengsi dong !! Inipun juga belum seberapa jika dibandingkan dengan para istri anggota dewan yang gemar ke luar negeri dan belanja barang-barang mewah dan mahal pake duit hasil korupsi suaminya.

 

Terus ada juga anaknya Kaesang Pangarep yang dilaporkan ke polisi karena dianggap melakukan ujaran kebencian dengan kalimat : Dasar Ndeso !! Padahal di luaran ada orang yang ngaku pemuka agama teriak : Bunuh, Bunuh !! Ada juga Wasekjen MUI yang bilang di TV nasional : Bunuh, salib, potong-potong, usir !! Terus kok mereka masih bebas lenggang kangkung bahkan ada yang piknik ke luar negeri ga pulang-pulang ya? Emang dia mau jadi TKI di Arab sono ya?

Sebagai pejabat tertinggi negara, keluarga Jokowi sebenarnya termasuk sangat sederhana, jujur, bersih dan merakyat. Mereka tidak menggunakan jabatan dan kekuasaan orang tuanya untuk berbisnis secara tidak jujur untuk memperkaya keluarga, diri sendiri dan kelompoknya seperti anak-anak pejabat lainnya yang jamak terjadi di negeri ini. Anak pertama Jokowi Gibran Rakabuming cuma jualan martabak, anak keduanya Kahiyang masuk PNS aja ga keterima (bayangkan, anak Presiden nglamar PNS aja ditolak lho. Bukan berarti goblok tapi ini menunjukkan bahwa dia melamar PNS dengan jalur yang bersih dan jujur.) Terus anak terakhir Kaesang yang ndeso itu juga cuma main vlog dan Youtuber, meskipun dia lulusan dari luar negeri.

Serangan terakhir adalah saat keluarga Presiden ikut diajak melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki. Dari segi hukum, Peraturan Menteri Keuangan nomor 164/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Perjalanan Dinas Luar Negeri disebutkan bahwa keluarga Presiden bisa diajak serta. Jadi tidak ada masalah seorang presiden berkunjung ke luar negeri dengan membawa anggota keluarganya. Rombongan raja Salman dari Saudi yang berlibur ke Bali dengan membawa 1.500 orang dan 5 pesawat khusus saja mereka ga protes. Obama dan keluarga berlibur ke Bali juga ga ada warga Amerika yang protes meskipun Obama sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Lha ini kaum pentol korek dan senggol bacok bawaannya protes, nyinyir, baper dan main bully melulu. Tahun 2006 keluarga SBY juga pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah beserta istri, anak-anak dan menantunya dan ga ada yang protes kok. Bahkan berita terakhir menyatakan bahwa keikutsertaan keluarga presiden ditanggung Jokowi secara pribadi, bukan pake duit negara meskipun peraturan memperbolehkannya.

Seorang presiden bekerja 24 jam secara melekat tanpa jam kerja dan waktu libur. Dia berikan semua waktu, tenaga dan pikirannya buat rakyat jadi wajar kalo dia mendapatkan fasilitas yang berbeda dan berlebih daripada warga negara yang lainnya. Ada juga hak pengawalan yang melekat pada keluarga presiden termasuk istri, orang tua, anak, cucu dan menantu.

Jadi sudah jelas sampe disini kan Tong? Jangan jadi orang yang sibuk sirik melulu. Apa sih gunanya memelihara dengki dan kebencian di hati? Cuma bikin hati jadi kotor dan jiwa makin sakit saja. Bukankah agama lo mengajarkan agar jadi orang yang pemaaf, rendah hati, sabar, berjiwa besar dan lapang dada?”

Tulisan ini pun ditutup dengan kalimat “Salam Waras” sebagai pesan bahwa orang yang memelihara kebencian menutupi kewarasan dan keobjektifannya dalam menilai segala sesuatu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *